Eloise & Abelard | Harian Romantis

Pages

Banner 468 x 60px

 

Jumat, 27 Februari 2015

Eloise & Abelard

0 komentar

Eloise & Abelard



Dalam sebuah suratnya kepada Abelard, Heloise menulis:

 “You know, beloved, as the whole world knows, how much I have lost in you, how at one wretched stroke of fortune that supreme act of flagrant treachery robbed me of my very self in robbing me of you; and how my sorrow for my loss is nothing compared with what I feel for the manner in which I lost you.”

   Ini adalah sebuah kisah cinta sejati dua indah dari seorang guru dengan muridnya. Pasangan ini tinggal di Perancis pada abad ke-12. Peter Abelard, seorang profesor dan teolog, jatuh cinta dengan muridnya sendiri, seorang gadis muda bernama Heloise. Pesona dan kecerdasan mereka berdua membuat mereka pasangan serasi. Tetapi hubungan rahasia mereka mengakibatkan paman Heloise, Canon Fulbert murka. Mereka dipisahkan dan Heloise melahirkan bayi laki-laki. Keadaan memisahkan mereka. Heloise menjadi seorang biarawati dan Abelard hidup sebagai biarawan. Setelah beberapa tahun mereka mulai menulis surat cinta yang panjang dan penuh gairah satu sama lain. Baik Peter Abelard dan Heloise terus melanjutkan hidup, untuk menulis, untuk mencintai. Mereka tidak bunuh diri, atau menikah dengan orang lain (kecuali jika itu termasuk fakta bahwa keduanya menikah di gereja). Diyakini bahwa surat cinta mereka masih ada. Mereka dikuburkan bersama di Paris. Heloise berbicara tentang kehilangan akan Abelard:Ini adalah sebuah kisah cinta sejati dua indah dari seorang guru dengan muridnya. Pasangan ini tinggal di Perancis pada abad ke-12. Peter Abelard, seorang profesor dan teolog, jatuh cinta dengan muridnya sendiri, seorang gadis muda bernama Heloise. Pesona dan kecerdasan mereka berdua membuat mereka pasangan serasi. Tetapi hubungan rahasia mereka mengakibatkan paman Heloise, Canon Fulbert murka. Mereka dipisahkan dan Heloise melahirkan bayi laki-laki. Keadaan memisahkan mereka. Heloise menjadi seorang biarawati dan Abelard hidup sebagai biarawan. Setelah beberapa tahun mereka mulai menulis surat cinta yang panjang dan penuh gairah satu sama lain. Baik Peter Abelard dan Heloise terus melanjutkan hidup, untuk menulis, untuk mencintai. Mereka tidak bunuh diri, atau menikah dengan orang lain (kecuali jika itu termasuk fakta bahwa keduanya menikah di gereja). Diyakini bahwa surat cinta mereka masih ada. Mereka dikuburkan bersama di Paris. Heloise berbicara tentang kehilangan akan Abelard: 

“But if I lose you, what have I left to hope for? Why continue on life’s pilgrimage, for which I have no support but you, and none in you save the knowledge that you are alive, now that I am forbidden all other pleasures in you and denied even the joy of your presence which from time to time could restore me to myself?” 

0 komentar:

Posting Komentar